Perbedaan dalam kehidupan suadah biasa, begitu pula dalam pengalaman pengalam pendalam ilmu dari sumber yang berbeda dapat pula perbedaan isi walaupun saling menguatkan.
Pengalaman IHT eBlog
Belajar merupakan suatu keharusan bagi setiap orang dalam kehidupannya, baik disadari maupun tidak, baik dipaksa maupun atas kesadarannya sendiri. Belajar juga tidak mengenal umur, jabatan, status, pekerjaan, waktu, tempat, dan sebagainya. Semua orang perlu dan wajib untuk belajar, walaupun tuntunan terkenal sehubungan anjuran belajar adalah “tuntutlah ilmu sampai kenegeri Cina”, dan bahkan ada yang menyatakan itu merupakan hadist. Pengandaian itu mengumpamakan begitu pentingnya setiap orang harus belajar, belajar dan belajar. Oleh karena itu ungkapan bahwa belajar merupakan kegiatan yang dilakukan sepanjang hayat menjadi suatu kebenaran adanya. Disisi lain kalau kita mengabaikan kegiatan belajar, tentu akan ketinggalan segalanya. Tak terkecuali bagi setiap orang yang bekerja menuntut penyegaran atau penguatan kemampuan yang telah dimiliki, agar produktivitas atau kinerja yang dihasilkan selalu memenuhi harapan.
Gambar Kegiatan Penguatan Pengawas SD di Madiun
Bulan November 2018 terdapat kegiatan penguatan Pengawas Sekolah SD yang dilaksanakan oleh PPPPTK BOE Malang di wilayah Madiun. Berikut ini beberapa gambar-gambar kegiatan tersebut.
Kerja mandiri dalam pengerjaa lembar kerja.
Kerja kelompok menyelesaikan lembar kerja dalam kegiatan penguatan
Presentasi hasil kerja kelompok
Pemenuhan Fasilitas SMK
PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN SEHUBUNGAN DENGAN KEGIATAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
Astu Widodo, M.Pd.
Widyaiswara PPPPTK BOE Malang
PENDAHULUAN
Dalam suatu inspeksi mendadak Menteri Pendidikan Nasional ke sejumlah sekolah di Jawa Barat (saat Mendiknas masih Bambang Sudibyo), ternyata persoalan minimnya fasilitas masih mendominasi masalah pendidikan. Fasilitas perpustakaan, alat bantu mengajar termasuk peralatan praktek di sekolah-sekolah itu sangat minim bahkan ada yang tidak tersedia (Suara Pembaharuan Daily, 2004). Bahkan dari kurang lebih 600 sekolah menengah kejuruan (SMK) yang ada di DKI, ternyata baru 10 persen yang mampu membekali anak didiknya untuk terjun ke dunia industri. Selebihnya SMK di DKI masih berjalan tertatih-tatih, akibat dari keberadaan fasilitas yang menyedihkan, demikian ungkapan kepala Dinas (Kompas, 2005).
Lanjutkan membaca “Pemenuhan Fasilitas SMK”METODE OPER
PENGGUNAAN “METODE OPER”
Sebagai alternatif model pembelajaran yang mengembangkan kualifikasi kunci siswa
Oleh: Astu Widodo (Widyaiswara PPPPTK BOE Malang)
Fenomena
Pendidikan dan pelatihan merupakan suatu sumber yang secara terus menerus harus dikembangkan, mengingat ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang tanpa mengenal batas dan waktu, hal ini tentu selaras dengan keberadaan dan perkembangan kehidupan manusia, ini berarti bahwa karakter perkembangan manusia diantaranya sangat dinamis. Realita dalam kehidupan manusia dituntut memiliki kemampuan yang secara universal diperlukan dimana mereka hidup bersosialisasi atau berinteraksi dengan yang lain, seperti di tempat kerja, di sekolah, di masyarakat. Kemampuan seperti itu antara lain: berkomunikasi, bekerjasama, berempati, berdisiplin, bertanggungjawab, bekerja dengan teliti, berkejujuran, berwawasan ekonomis, memiliki ketahanan mental, menerapkan teknik-teknik belajar, menerapkan pengalaman belajar, berinisiatif, selalu ingin berkembang, berpikir kritis, berpikir sebelum bertindak, dan sebagainya. Kemampuan universal tersebut kenyataannya benar-benar diperlukan oleh siapapun, profesi apapun, tingkatan atau tataran status apapun, termasuk dalam beraktivitas individu maupun berkelompok secara faktual memerlukan kemampuan itu. Kemampuan universal tersebut sebenarnya diibaratkan sebagai “kunci” yang didalam kehidupan siapapun diperlukan, sehingga setiap orang harus memiliki kualifikasi kunci tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut sering disebut dengan peristilahan kemampuan kunci, kualifikasi kunci, maupun key competencies.
Lanjutkan membaca “METODE OPER”